"Beberapa tahun terakhir, hubungan yang signifikan telah terjalin antara kualitas gizi dan kesehatan mental. Studi ilmiah yang ketat telah memberikan kontribusi penting bagi pemahaman kita tentang peran nutrisi dalam kesehatan mental," katanya.
Temuan dari tinjauan tersebut mengungkapkan bahwa selain perbaikan pola makan, bukti sekarang mendukung anggapan bahwa resep berbasis nutrisi memiliki potensi untuk membantu pengelolaan gangguan mental pada tingkat individu dan populasi.
Studi menunjukkan bahwa banyak nutrisi ini memiliki kaitan yang jelas dengan kesehatan otak, termasuk omega-3, vitamin B (terutama folat dan B12), kolin, besi, seng, magnesium, S-adenosil metionin (SAMe), vitamin D, dan asam amino.
Profesor Jacka, seorang Fellow Research dari Deakin University dan presiden ISNPR mencatat bahwa banyak penelitian telah menunjukkan hubungan antara pola diet sehat dan prevalensi dan risiko depresi dan bunuh diri yang menurun di seluruh kelompok usia.