Bukan rahasia lagi bahwa bagi sejumlah perusahaan, kehadiran tenaga alih daya membuat pengelolaan biaya menjadi lebih efisien, khususnya dalam hal pengeluaran untuk gaji, tunjangan, dan imbalan pasca kerja. Hal ini menjadi alasan bagi sebagian besar perusahaan untuk terus menggunakan sistem ini. Namun, tantangan utama adalah memastikan transparansi di dalam manajemen keuangan perusahaan, sehingga tidak terjadi ketimpangan antara insentif untuk eksekutif dan kondisi karyawan.
Dengan potensi yang ada, perusahaan dan pemerintah perlu duduk bersama dalam sebuah forum diskusi supaya nasib tenaga kerja, terutama tenaga alih daya, bisa lebih diperhatikan. Meski wacana penghapusan outsourcing terlihat menjanjikan di permukaan, tantangan di lapangan yang lebih kompleks tak boleh diabaikan. Jika tidak dikelola dengan hati-hati, langkah ini dapat berdampak negatif, baik bagi pekerja maupun dunia usaha di Indonesia ke depannya.