Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) telah memantau dengan seksama beredarnya dua video yang menampilkan diduga warga negara Indonesia (WNI) yang mengaku disekap dan disiksa di kota Myawaddy, Myanmar. Video tersebut mengundang keprihatinan nasional atas nasib para WNI yang diduga menjadi korban kekerasan di luar negeri.
Menyikapi kekhawatiran publik terhadap video tersebut, Kemlu RI segera mengambil langkah koordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yangon, Myanmar, untuk melakukan tindak lanjut terkait kasus tersebut. Diduga kuat para WNI yang terlibat berasal dari Hpa Lu, sebuah wilayah terpencil di Myawaddy, Myanmar. Wilayah tersebut dikenal sebagai zona konflik bersenjata yang saat ini dikendalikan oleh pihak pemberontak.
KBRI Yangon, dalam menjalankan tugasnya, telah melakukan koordinasi dan komunikasi intensif dengan otoritas Myanmar terkait kasus ini. Para diplomat Indonesia juga telah memperluas jaringan komunikasi dengan pihak terkait di Myawaddy guna memperoleh informasi yang akurat dan mendalam terkait kondisi para WNI yang terduga menjadi korban.