Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, berhasil terhindar dari upaya pemakzulan yang dilakukan oleh enam partai oposisi pada tanggal 7 Desember 2024. Usaha pemakzulan yang diprakarsai oleh oposisi, termasuk Partai Demokrat yang merupakan partai oposisi utama, gagal mencapai kuorum dengan minimal 200 anggota. Hal ini menandai keberhasilan Yoon Suk Yeol dalam mengatasi tekanan politik yang mengancam masa jabatannya.
Dekrit darurat militer yang dikeluarkan oleh Presiden Yoon Suk Yeol, memicu kritik dari partainya sendiri, People Power Party. Meskipun demikian, kegagalan upaya pemakzulan tersebut menunjukkan adanya dukungan yang cukup kuat terhadap presiden di tengah kondisi politik yang sedang panas.
Upaya untuk menggulingkan Yoon adalah buntut keputusannya mengumumkan dekrit darurat militer. Yoon mencabut dekrit tersebut beberapa jam setelahnya dan meminta maaf kepada publik.
Pada saat upaya pemakzulan tersebut dilakukan, Presiden Yoon Suk Yeol sedang berjuang untuk menghadapi tantangan internal maupun eksternal. Di tingkat nasional, kebijakan-kebijakannya yang kontroversial memicu perpecahan di antara anggota partainya sendiri. Di sisi lain, hubungan dengan negara tetangga seperti Korea Utara juga menjadi fokus perhatian yang tidak kalah penting.