Kehadiran Suharyo di sana dianggap sebagai bentuk empati dan dukungan terhadap nilai-nilai universal Gereja, sekaligus mencerminkan kepeduliannya terhadap isu-isu global.
Melayani dan Memberkati di Tengah Kerumunan
Tak hanya menjawab pertanyaan dari para wartawan yang menantinya di depan Aula Paulus VI, Kardinal Suharyo juga sempat memberikan berkat kepada seorang pria difabel yang berada di kursi roda. Momen menyentuh ini menjadi viral di media sosial dan mendapat pujian luas dari warganet, khususnya umat Katolik Indonesia.
Tindakan kecil yang penuh kasih itu memperlihatkan sisi humanis dan pastoral dari seorang pemimpin Gereja yang tetap rendah hati, bahkan di tengah salah satu momen paling penting dalam sejarah Gereja Katolik.
Sikap Bersahaja yang Membanggakan Indonesia
Kehadiran Kardinal Suharyo tidak hanya membawa harapan umat Katolik Indonesia dalam pemilihan Paus baru, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai kesederhanaan, kedamaian, dan kebijaksanaan yang menjadi ciri khas kepemimpinannya.
Warganet Indonesia ramai mengunggah pujian di media sosial, menyebut bahwa Kardinal Suharyo adalah sosok yang “berwibawa dalam kesederhanaan” dan menjadi contoh pemimpin rohani yang patut dibanggakan di panggung dunia.