Di samping itu, penerimaan negara masih berada di kisaran 65% hingga 30 Oktober 2017. Hal ini dinilai belum mampu maksimal mendorong pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Indonesia, menurut Darmin, kini disokong oleh investasi dan ekspor.
"Memang ada pengaruhnya ke perlambatan belanja juga, tapi tidak akan ada lagi pemotongan lagi, tentu sebetulnya sejak kuartal II, kalau APBN itu daya dukung ungkitnya ke pertumbuhan enggak maksimal, kita andalkan investasi dan ekspor, sementara konsumsi kurang membaik," lanjutnya.
Walaupun begitu, Darmin masih meyakini bahwa belanja pemerintah akan kembali membaik di kuartal IV-2017 meskipun tidak akan mencapai tahun-tahun sebelumnya.