Dompet digital rupanya telah menjadi sumber masalah utama dalam penyebaran judi online di Filipina. Hal ini karena aplikasi dompet digital menyediakan akses yang mudah untuk terhubung ke situs judi online. Salah satu pengalaman yang menggambarkan dampak negatif dari fenomena ini dialami oleh seorang ibu rumah tangga bernama Ana.
Ana, seorang ibu tiga anak berusia 46 tahun, awalnya hanya ingin melepas lelah dengan membuka platform judi online di ponselnya. Namun, tanpa disadari, ia malah terjebak dalam kegiatan berjudi online, memasang taruhan melalui aplikasi dompet digital GCash, dan berujung kehilangan semua uangnya karena kalah taruhan.
Menurut Ana, "Dengan GCash sangat mudah (main judi online). Anda dapat mengaksesnya kapan saja, di mana saja." Pernyataannya tersebut dikutip dari Rest of World pada Jumat, 18 Oktober 2024. Ia juga menambahkan, "Setelah saya menang pertama kali, saya pikir saya akan terus menang," yang menggambarkan betapa sulitnya untuk keluar dari lingkaran kecanduan judi online yang dimulai dengan akses mudah melalui dompet digital.
Peningkatan aktivitas judi online di Filipina selama pandemi juga dapat dikaitkan dengan kemunculan banyak aplikasi dompet digital seperti GCash dan Maya. Hal ini terlihat dari fakta bahwa GCash pada tahun 2021 merupakan dompet digital dengan pengguna terbanyak di Filipina, menurut data Statista.
Dengan menyediakan layanan instan untuk setor dan penarikan dana di situs web taruhan, aplikasi dompet digital seperti GCash mempermudah akses ke dunia judi online. Sebelumnya, akses semacam ini hanya dapat dilakukan melalui kartu kredit. Dengan demikian, aplikasi dompet digital telah memberikan kesempatan bagi segmen masyarakat yang sebelumnya sulit untuk terlibat dalam kegiatan perjudian online.