Tampang

Indonesia Membuka Kesempatan Bagi Warga Sipil Bergabung dalam Pasukan Penjaga Perdamaian Indonesia di Gaza

19 Jun 2024 18:43 wib. 153
0 0
Indonesia Membuka Kesempatan Bagi Warga Sipil Bergabung dalam Pasukan Penjaga Perdamaian Indonesia di Gaza
Sumber foto: Tribunnews.com

Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Jenderal Agus Subiyanto, mengumumkan bahwa warga sipil mungkin akan memiliki kesempatan untuk bergabung dalam pasukan penjaga perdamaian untuk membantu rakyat Palestina di Gaza. Keterlibatan warga sipil akan dikoordinasikan oleh Kementerian Luar Negeri (Kemlu).

"Kementerian Luar Negeri akan mengelolanya," kata Jenderal Agus, seperti dilaporkan oleh Antara pada Sabtu, 15 Juni 2024.

Menurut Jenderal Agus, salah satu unit penjaga perdamaian yang akan dikerahkan adalah Batalyon Teknik, yang akan bertugas membangun berbagai fasilitas umum seperti sekolah, rumah sakit, gedung-gedung hunian, tempat ibadah, dan pusat rehabilitasi. Fasilitas-fasilitas ini akan ditempati oleh para ahli di bidang mereka masing-masing untuk melayani rakyat Palestina. Jenderal Agus menekankan perlunya pusat rehabilitasi memiliki spesialis penyembuhan trauma bagi korban perang.

"Untuk rehabilitasi, kami membutuhkan personal dengan keterampilan psikologis untuk penyembuhan trauma. Warga sipil juga mungkin terlibat," ujar Jenderal Agus.

Namun, Jenderal Agus tidak menjelaskan secara rinci prosedur khusus yang harus diikuti warga sipil untuk bergabung dalam pasukan penjaga perdamaian, begitu pula dengan persyaratan yang harus dipenuhi warga sipil untuk berpartisipasi dalam misi perdamaian ke Gaza. Diketahui bahwa TNI telah menyiapkan 1.394 personel penjaga perdamaian untuk misi di Gaza. Pasukan ini akan bertanggung jawab atas keamanan, pembangunan fasilitas umum, dan layanan medis.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Menjaga Hidung Supaya Tetap Sehat
0 Suka, 0 Komentar, 18 Apr 2024

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.