Beberapa waktu yang lalu, seorang pria warga Brasil mencoba memeras perusahaan dengan cara yang sungguh nekat di Amerika Serikat. Junior Barros De Oliveira, yang saat itu berusia 29 tahun, didakwa atas tuduhan pemerasan yang melibatkan ancaman penyebaran informasi dari komputer perusahaan.
Tindakan ini dilakukan pada bulan Maret 2020. Tindakan De Oliveira ini telah mencuat dan menimbulkan kekhawatiran di kalangan perusahaan, terutama perusahaan yang memiliki banyak data rahasia.
Menurut Departemen Kehakiman AS (DoJ) dalam pembacaan dakwaan, De Oliveira juga terlibat dalam 4 tuduhan terkait ancaman komunikasi. Perusahaan yang menjadi korban pemerasan ini adalah perusahaan berbasis di New Jersey yang merupakan bagian dari perusahaan induk di Brasil. De Oliveira berhasil membobol komputer perusahaan dan mencuri data rahasia dari sekitar 300.000 konsumen perusahaan dalam tiga tahap.