Pada musim MotoGP 2025, Ducati mengumumkan rencana untuk merekrut Marc Marquez, seorang pembalap yang dianggap sebagai anak emas dalam olahraga balap motor. Rencana ini tentunya memerlukan perubahan besar dalam tim Ducati, terutama bagi tim Pramac yang harus merelakan kepergian tiga pembalap penting.
Pertama-tama, Jorge Martin memutuskan untuk pindah ke tim Aprilia, diikuti oleh Enea Bastianini yang bergabung dengan KTM. Sementara itu, Marco Bezzecchi juga memutuskan untuk bergabung dengan tim Aprilia bersama Jorge Martin. Akibat kepergian para pembalap tersebut, Pramac akhirnya memutuskan untuk meninggalkan Ducati dan bergabung dengan tim satelit Yamaha.
Keputusan Pramac ini menjadi sorotan publik, dengan banyak pihak menyalahkan Ducati atas kehilangan tiga pembalap penting dengan alasan ingin mendapatkan Marc Marquez. Patut dipertanyakan apakah kepergian tiga pembalap penting tersebut sebanding dengan keuntungan yang bisa didapatkan Ducati melalui rekrutmen Marc Marquez.
Namun, hal yang menarik terjadi ketika Ducati memberikan respons yang sangat baik terkait kepergian tiga pembalapnya. Meskipun kehilangan tiga pembalap penting sekaligus, Ducati langsung memberikan dukungan penuh kepada Marc Marquez. Giovanni "Gigi" Dall'Igna, bos Ducati, menegaskan bahwa keputusan ini memang tidak mudah, namun Ducati harus memilih antara Marc Marquez dan tiga pembalap lainnya.