3. Alasan Stres dan Emosi
Stres dan emosi juga menjadi penyebab menguap. Dalam situasi yang melibatkan tekanan emosional, tubuh kita mengeluarkan sejumlah hormon stres yang dapat mengganggu ritme sirkadian. Ketika kita merasa tertekan atau cemas, tubuh dapat merespons dengan menguap. Ini adalah cara tubuh mencoba untuk mengatasi situasi yang menegangkan, memberikan kesempatan bagi kita untuk lebih tenang dan segar kembali.
4. Penyebab Interaksi Sosial
Menariknya, menguap juga bisa menjadi fenomena sosial. Ketika kita melihat orang lain menguap, otak kita bisa terprogram untuk merasakannya juga. Ini dikenal sebagai fenomena "menguap menular". Dalam situasi sosial, menguap mungkin dianggap sebagai sinyal bahwa seseorang merasa lelah atau tidak tertarik, sehingga kebiasaan ini dapat menular di antara orang-orang di sekitarnya. Saat kita berada dalam kelompok, kita mungkin menguap sebagai respons terhadap ketidaksadaran kelompok tentang kelelahan yang dialami.
5. Alasan Pengaturan Suhu Otak
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa menguap dapat berfungsi sebagai mekanisme untuk mengatur suhu otak. Ketika kita merasa mengantuk, suhu otak kita cenderung meningkat. Menguap bisa membantu mendinginkan otak dengan memperbaiki sirkulasi udara di dalam tubuh. Dengan mendinginkan otak, kita dapat memperbaiki kewaspadaan dan meminimalkan dampak dari mengantuk.