Presiden Amerika Serikat Donald Trump turut mengucapkan dan mendoakan umat Muslim di bulan suci Ramadan kali ini. Akan tetapi, dia juga menyinggung soal teror di Manchester Arena dalam pernyataannya.
Sikap Trump yang menyinggung soal teror Manchester cukup berbeda dengan Barrack Obama yang tak pernah membawa-bawa permasalahan terorisme dalam pernyataannya tentang hari besar umat muslim.
"Dalam bulan puasa ini, yang dimulai dari fajar hingga senja, banyak muslim di Amerika dan seluruh dunia akan menemukan makna dan inspirasi dalam beramal dan perenungan yang akan memperkuat komunitas kita," ujar Trump saat membuka pernyataannya, seperti dilansir dari CNN, Sabtu (27/5/2017).
"Intinya, semangat Ramadan memperkuat kesadaran akan kewajiban bersama kita untuk menolak kekerasan, menggapai perdamaian, dan memberi ke mereka yang membutuhkan, yang menderita kemiskinan atau konflik," sambung dia.