Ketegangan yang terjadi antara mantan Presiden Donald Trump dan CEO Tesla, Elon Musk, menjadi sorotan publik, khususnya dalam konteks kebijakan tarif impor yang memiliki dampak signifikan terhadap ekonomi Amerika Serikat. Musk secara terbuka mengungkapkan pandangannya bahwa kebijakan tarif yang diterapkan selama era Trump dapat berpotensi membawa negara tersebut ke jurang resesi jika tidak dikelola dengan baik.
Dalam situasi ini, banyak keluarga mulai merasakan dampak dari kebijakan tersebut, terutama ketika harga-harga barang kebutuhan pokok melambung tinggi tanpa terkendali, sementara daya beli masyarakat cenderung stagnan. Jika keadaan ini tidak diantisipasi dengan baik, maka akan berisiko mengganggu rencana keuangan keluarga, mulai dari belanja sehari-hari hingga pengaturan simpanan untuk masa depan.
Menyikapi potensi kenaikan harga akibat kebijakan tarif, penting bagi kita untuk mengambil langkah persiapan yang diperlukan secepatnya. Menurut laporan dari GOBankingRates, ada beberapa poin penting yang perlu diketahui agar bisa beradaptasi dengan situasi ini:
1. Kenaikan Harga Kebutuhan Sehari-hari yang Meningkat Tajam
Dampak tarif impor telah menyebabkan lonjakan biaya bahan baku, yang berdampak langsung pada harga barang sehari-hari. Andrew Lokenauth, seorang ahli keuangan dan pendiri BeFluentInFinance, memperkirakan bahwa harga barang-barang seperti sabun, perlengkapan kebersihan, dan peralatan dapur telah meningkat antara 20 hingga 30 persen dibandingkan sebelum tarif diterapkan. Contohnya, di salah satu toko langganannya, ia mendapati harga peralatan dapur favoritnya melesat hingga 75 dolar AS, yang diakibatkan oleh peningkatan biaya produksi. Hal ini menunjukkan bahwa produsen cenderung membebankan biaya tambahan pada konsumen, yang pada gilirannya meningkatkan beban pengeluaran keluarga.