Dari perspektif keamanan, keterlibatan Grok dalam menganalisis data pemerintah dinilai berisiko tinggi. Selain menyangkut potensi kebocoran informasi penting, ada pula bahaya bahwa data yang seharusnya terbatas bagi segelintir pejabat kini dapat diakses oleh software milik perusahaan swasta.
Pihak Gedung Putih, DOGE, maupun xAI hingga saat ini belum memberikan tanggapan atas laporan Reuters. Sementara itu, juru bicara DHS menyangkal bahwa DOGE telah memberikan tekanan kepada staf untuk menggunakan Grok. Ia menegaskan bahwa DOGE tidak memaksakan penggunaan alat atau platform tertentu, dan hanya bertugas mengidentifikasi serta mengatasi pemborosan dan penyimpangan dalam birokrasi.
xAI sebagai pemain baru dalam industri AI masih berada di belakang perusahaan raksasa seperti OpenAI dan Anthropic dalam hal pengaruh dan jangkauan pasar. Namun, dengan integrasi Grok ke dalam sistem federal, perusahaan ini menunjukkan potensi besar dalam memperluas pengaruhnya secara strategis.
Situs resmi xAI menyatakan bahwa perusahaan berambisi menciptakan sistem AI dengan cakupan pengetahuan seluas mungkin. Namun, para pengamat menyoroti potensi konflik kepentingan antara ambisi bisnis Musk dan tanggung jawab menjaga kerahasiaan data pemerintah.
Kontroversi terkait penggunaan data federal oleh Grok bukan hal baru. Sebelumnya, Musk dan tim DOGE pernah mendapat sorotan karena mengakses basis data yang menyimpan informasi pribadi jutaan warga Amerika sebagai bagian dari proyek efisiensi birokrasi. Praktik ini dinilai berbahaya karena berisiko tinggi terhadap pelanggaran privasi dan keamanan nasional.
Secara umum, prosedur akses terhadap data sensitif di lingkungan pemerintah federal sangat ketat. Biasanya diperlukan persetujuan dari lembaga tertentu serta pengawasan oleh spesialis untuk menjamin bahwa data digunakan secara legal dan sesuai etika.