Pergerakan Bitcoin (BTC) mengalami penurunan hampir 1,5% hingga Selasa (8/10/2024) siang, menurun ke level US$62.509 (sekitar Rp975,14 juta). Namun, para analis percaya bahwa tren bearish ini akan bersifat sementara, dan kenaikan dalam waktu dekat akan tiba, membuka kesempatan untuk fase kenaikan yang dikenal sebagai 'Uptober'.
Pada Senin malam, Bitcoin sempat mengalami tren bullish, mencapai level tertinggi di US$64.413, data dari CoinGecko menunjukkan. Namun, saat pergantian hari, Bitcoin mengalami penurunan, hampir menyentuh US$63.218. Para trader merespons dengan melepas sebagian Bitcoin saat harganya bertahan di kisaran US$62.500-an hingga pukul 12.25 waktu Indonesia, sambil menantikan rilis data Indeks Harga Konsumen (IHK) AS.
Perusahaan aset digital QCP Capital percaya bahwa setelah awal yang goyah, 'Uptober' kembali ke jalur yang benar, dengan Bitcoin kembali berada pada level yang sama dengan awal bulan sebelumnya. Dorongan baru terjadi ketika bulan berubah menjadi Oktober, dengan Bitcoin kembali berada di kisaran US$60.000.