Lantas, apakah mungkin hanya soal pengadaan senjata saja Wiranto tidak berhasil mendapatkan informasi utuh sehingga tidak mengetahui rencana kedatangan persenjataan di Bandara Soekarno Hatta?
Bagaimana pun juga, Gatot Nurmantyo adalah yunior dari Wiranto. Keduanya pun menapaki puncak karir kemiliterannya di jalur yang sama. Baik Gatot maupun Wiranto sama-sama menjabat Pangkostrad yang berlanjut dengan memangku jabatan KSAD sebelum kemudian menjadi panglima angkata bersenjata di republik ini.
Jika saja data yang dikeluarkan oleh Wiranto sama dengan data tentang persenjataan milik Polri yang ditahan oleh BAIS, sudah pasti serangan kepada Gatot akan semakin menggila. Stempel penyebar hoax sudah pasti dilekatkan pada Gatot Nurmantyo. Bebulian akan semakin menjadi-jadi.
Saat berlangsungnya referendum Timor Timur, Wiranto yang saat itu memegang tongkat komando tertinggi ABRI sempat merasakan perihnya mendapat serangan, bukan saja dari media nasional, tetapi juga media internasional.