Bagi Wiranto yang pada saat reformasi bergulir memegang tongkat komando ABRI, keakuratan informasi menjadi kunci atas tindakan-tindakan yang harus diambilnya.
Dalam situasi di mana tidak jelas lagi siapa kawan siapa lawan, sedikit saja kesalahan pada informasi atau salah dalam mengolah data, maka sejarah perjalan bangsa ini tidak bakal seperti sekarang ini.
Bahkan, sebagai pemain kunci 1998, keterlambatan atas pasokan dan olahan informasi dapat mengakibatkan kerusakan fatal. Ketepatan Wiranto yang datang mendahului Prabowo Subianto ke Cendana untuk menemui Presiden Soeharo menjadi buktinya.
Karenaya tidak mengherankan jika dalam situasi politik tanah ar seperti sekarang ini, Wiranto mendapat kepercayaan sebagai Menko Polhukam.