Dalam penelitiannya, Fellowes juga menemukan bahwa tingkat radiasi yang tinggi tidak terbatas pada makam Tutankhamun saja, tetapi juga di seluruh situs di Mesir. Ia menegaskan bahwa radiasi tersebut bahkan telah terdeteksi di dua situs di Giza yang berdekatan dengan piramida. Studi modern juga memperkuat temuannya dengan mengonfirmasi adanya tingkat radiasi yang sangat tinggi di makam Mesir kuno, mencapai 10 kali lipat dari standar keamanan yang bisa diterima.
Selain itu, peneliti meyakini bahwa orang Mesir kuno sadar akan bahaya radiasi tersebut. Ada catatan-catatan dalam beberapa makam yang secara eksplisit menuliskan tentang kutukan tersebut, sehingga memicu ketakutan bahwa kutukan supernatural masih ada di situs-situs kuno Mesir.
Adanya mitos supernatural tentang kutukan tersebut semakin diperkuat dengan kisah-kisah misterius seputar kematian Lord Carnarvon. Sebelum kematiannya, ia dilaporkan berjalan melewati ruangan-ruangan berharga tersebut setelah membuka segel makam, dan selang beberapa minggu terkena keracunan darah dan pneumonia yang menyebabkan kematiannya. Bahkan, ahli Mesir kuno Arthur Weigall bahkan sudah memprediksi akan adanya kutukan tersebut, dan dirinya sendiri meninggal karena kanker pada tahun 1934.