Badminton merupakan olahraga yang semakin populer di Indonesia maupun dunia. Olahraga ini membutuhkan peralatan yang tepat, baik untuk pemain maupun untuk perlengkapan pertandingan. Salah satu perlengkapan utama dalam badminton adalah shuttlecock, yang biasanya disebut kok. Berat shuttlecock menjadi faktor penting dalam pertandingan badminton, karena akan mempengaruhi pergerakan dan ketepatan gerakan pemain. Oleh karena itu, dalam aturan pertandingan badminton, berat shuttlecock telah ditentukan secara ketat untuk memastikan kesetaraan dan keadilan dalam pertandingan.
Dalam pertandingan badminton, shuttlecock memiliki standar berat yang ditetapkan oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF). Menurut aturan resmi BWF, berat shuttlecock harus berkisar antara 4,74 hingga 5,50 gram. Standar berat ini berlaku untuk semua jenis shuttlecock, baik yang digunakan dalam latihan maupun dalam pertandingan resmi. Dengan standar berat ini, diharapkan bahwa seluruh pemain dapat bermain dalam kondisi yang sama, tanpa adanya keuntungan yang tidak adil dari perbedaan berat shuttlecock.
Berat shuttlecock yang ditetapkan oleh BWF ini menjadi acuan dalam memproduksi shuttlecock oleh produsen-produsen di seluruh dunia. Produsen shuttlecock harus memastikan bahwa setiap shuttlecock yang diproduksi memenuhi standar berat yang telah ditetapkan. Hal ini dilakukan untuk menjaga kualitas dan keadilan dalam pertandingan badminton. Sebagai hasilnya, pemain akan mendapatkan pengalaman bermain yang konsisten, tanpa adanya perbedaan yang signifikan dalam pergerakan shuttlecock.