Warga Muara Angke, Jakarta Utara (Jakut) telah menderita selama lima hari karena banjir rob yang terus menggenangi wilayah mereka. Mereka masih bertahan dalam kondisi yang sangat terbatas saat ini.
Banjir akibat pasang air laut telah menyebabkan krisis air bersih bagi kebutuhan sehari-hari masyarakat, dan mereka juga sangat membutuhkan obat-obatan karena banyak yang telah terserang penyakit. Ketua RT 01 RW 22, Muara Angke, Munir, menyampaikan kondisi tersebut dengan penuh keprihatinan, "Kita membutuhkan obat-obatan dan air bersih, karena dampak banjir ini telah menyebabkan banyak penyakit gatal-gatal."
Munir mengungkapkan bahwa banjir rob sudah terjadi di wilayah Muara Angke selama lima hari terakhir. Air mulai merendam pemukiman warga sejak pukul 08.00 WIB pagi. "Banjir ini telah berlangsung selama lima hari. Peningkatan air dimulai sejak jam 8 pagi dan surutnya pada jam 1-2 dini hari. Ketinggian air mencapai setinggi orang dewasa," ungkap Munir.
Beberapa warga masih bertahan di rumah masing-masing. Mereka mengungsi ketika air mulai naik. Munir menjelaskan, "Sebagian warga masih bertahan, tapi mengungsi ketika air naik. Mereka kembali ke rumah setelah air surut."