Badan Geologi mengungkap perubahan warna air Kawah 1 (Tiwu Ata Polo) di Danau Kelimutu, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT). Hal ini mengindikasikan peningkatan status risiko erupsi gunung. Menurut Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid, perubahan warna air danau kawah ini sejajar dengan kenaikan aktivitas Gunung Kelimutu dari Level I atau Normal menjadi Waspada atau Level II.
Gunung Kelimutu merupakan gunung api tipe strato dengan ketinggian 1384,5 meter di atas permukaan laut (mdpl). Gunung ini memiliki 3 danau kawah, yaitu Kawah 1 (Tiwu Ata Polo), Kawah 2 (Tiwu Koofai Nuwamuri), dan Kawah 3 (Tiwu Ata Bupu). Perubahan warna air danau kawah di Kawah 1 (Tiwu Ata Polo) terjadi pada bulan Desember 2018-Januari 2019 dari warna hijau kebiruan menjadi hijau, kemudian berubah menjadi hijau tua dan kembali menjadi hijau.
Pada 17 Mei 2024 air kawah berubah berwarna hijau tua, kemudian menjadi coklat kehitaman beberapa hari kemudian dengan bualan air teramati di permukaan air kawah. Perubahan ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain curah hujan yang tinggi serta kemungkinan perubahan komposisi air danau akibat pelarutan batuan, membuat warna air kawah berubah menjadi kebiruan, kehijauan, atau cokelat kehitaman.
Hendra Gunawan, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), menyatakan kenaikan tingkat aktivitas Gunung Kelimutu menjadi Waspada atau Level II terhitung mulai Jumat (24/5) pukul 13.00 WITA. Ia juga mengimbau masyarakat atau pengunjung di sekitar Gunung Kelimutu untuk tidak berada di sekitar area kawah dalam radius 250 meter dari tepi kawah.