Pernahkah kamu berpikir bahwa kamu akan terlihat lebih baik dan ramah di mata rekan-rekan yang kamu kirimi email di mana kamu tambahkan smile emoticon di akhir atau di antara isi email? Pengembang software bisa saja setuju akan hal ini, namun studi terkini memberikan klaim bahwa mungkin kamu perlu mempertimbangkan lagi atau bahkan perlu menghentikan kebiasaanmu untuk menggunakan emoticon pada email resmi.
Studi terkini, “The Dark Side of a Smiley” memberikan informasi bahwa smiley face kemungkinan memberikan lebih banyak kerugian dibandingkan manfaatnya. Menggunakan smiley face atau emoticon serupa dalam email yang berkaitan dengan pekerjaan mungkin tidak akan menciptakan kesan positif, bahkan sebenarnya dapat menggambarkan rendahnya kompetensi, ungkap penelitian yang dipublikasikan di jurnal Social Psychological and Personality Science.
“Temuan ini pertama kali memberikan fakta bahwa smiley face ini berkebalikan dengan senyum sesungguhnya, di mana emoticon tidak mampu menaikkan persepsi kehangatan dan persepsi kompetensi. Pada email resmi terkait bisnis, emoticon senyum bukanlah senyuman,” ujar Ella Glikson, seorang rekan doctoral di Universitas Ben-Gurion (BGU) di Negev, Israel.