Keberanian para pendaki gunung untuk menaklukkan puncak tertinggi di dunia, Gunung Everest, seringkali diwarnai oleh tragedi. Salah satunya adalah peristiwa meninggalnya seorang Warga Negara Indonesia (WNI) di Gunung Everest baru-baru ini. Tragedi ini mengundang perhatian publik, terutama dalam upaya pemulangan jasad korban ke tanah air. Dalam upaya tersebut, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di negara terkait merupakan elemen kunci dalam koordinasi pemulangan jasad.
Meninggalnya seorang WNI di Gunung Everest merupakan pengalaman yang menyedihkan bagi keluarga dan negara. Keberhasilan mencapai puncak tertinggi di dunia disertai dengan resiko yang sangat tinggi, dan tidak jarang menelan korban. Di masa-masa yang sulit seperti ini, KBRI memainkan peran kunci dalam melakukan koordinasi internasional untuk memulangkan jasad WNI yang menjadi korban.
KBRI berperan sebagai perwakilan negara di luar negeri, tidak hanya dalam hal hubungan diplomatik, namun juga dalam memberikan perlindungan dan bantuan kepada WNI yang berada di luar negeri. Dalam kasus pemulangan jasad WNI dari Gunung Everest, KBRI bekerja sama dengan berbagai pihak terkait, termasuk pemerintah negara terkait dan lembaga-lembaga internasional untuk memastikan pemulangan jasad dapat dilaksanakan dengan lancar.