Cuaca buruk menjadi faktor utama yang menyebabkan kecelakaan ini terjadi. Rizal menjelaskan bahwa awalnya rombongan tersebut berencana untuk terbang dengan balon udara di Cappadocia, namun cuaca di kawasan itu tidak mendukung. “Meskipun tidak dapat terbang di Cappadocia, rombongan ini tetap mencari balon udara di area lain untuk pengalaman terbang,” ujarnya. Kecelakaan tidak hanya menimpa rombongan ini; dilaporkan juga bahwa di lokasi lain, sebuah balon udara mendarat dengan keras di dekat desa Belisrma, distrik Güzelyurt, yang melibatkan 12 wisatawan asal India yang juga mengalami cedera.
Untuk menangani insiden ini, Kementerian Transportasi dan Infrastruktur Turki telah mengonfirmasi bahwa mereka telah memulai penyelidikan teknis melalui Pusat Investigasi Keselamatan Transportasi. Meskipun kondisi cuaca tampak mendukung pada saat lepas landas, angin yang tak terduga muncul selama penerbangan dan menyebabkan keputusan pendaratan darurat yang berujung pada kecelakaan tragis ini. Kejadian ini menyoroti risiko yang melekat pada aktivitas pariwisata balon udara, yang sangat populer di Cappadocia dan wilayah sekitarnya di Anatolia Tengah. Seringkali, kondisi cuaca dapat berubah dengan cepat, dan pentingnya keselamatan menjadi hal yang harus diperhatikan oleh semua pihak yang terlibat dalam industri pariwisata.