Tidak ketinggalan, hidangan dengan bahan-bahan lokal dan musiman juga menjadi tren yang kuat. Restoran dan koki semakin mengutamakan penggunaan bahan-bahan yang didapat dari petani lokal dan disesuaikan dengan musim. Hal ini tidak hanya mendukung perekonomian lokal tetapi juga memastikan kesegaran dan kualitas bahan yang digunakan. Misalnya, di musim buah, restoran menyajikan hidangan penutup dengan buah-buahan segar seperti mangga, durian, atau rambutan yang sedang berlimpah. Sementara di musim sayuran, salad dan hidangan utama dipenuhi dengan sayuran segar yang baru dipanen.
Selain itu, teknologi juga memainkan peran penting dalam tren kuliner 2024. Penggunaan teknologi canggih seperti printer 3D dalam memasak semakin marak. Printer 3D memungkinkan pembuatan makanan dengan bentuk dan detail yang rumit, yang sebelumnya sulit dicapai dengan metode tradisional. Dari cokelat berbentuk geometris hingga pasta dengan bentuk yang unik, teknologi ini membuka peluang baru dalam presentasi dan penyajian makanan.
Hidangan yang memanjakan indera juga semakin digemari. Konsep "sensory dining" atau makan dengan melibatkan seluruh panca indera menjadi populer di restoran-restoran kelas atas. Tidak hanya rasa, tetapi juga aroma, tekstur, dan visual dari hidangan dirancang untuk menciptakan pengalaman makan yang menyeluruh. Sebagai contoh, restoran menyajikan hidangan dalam ruangan dengan aroma tertentu yang menambah kenikmatan rasa makanan. Atau, makanan disajikan dengan permainan cahaya dan warna yang memukau mata.