Tantrum merupakan fase yang normal dalam tumbuh kembang anak. Meskipun terkadang sulit untuk dihadapi, namun melarang anak untuk melakukan tantrum bukanlah solusi yang tepat. Para orang tua seharusnya memahami bahwa tantrum sebetulnya memiliki banyak manfaat untuk anak dan juga berperan penting dalam melatih kesehatan emosional serta tumbuh kembangnya.
Tantrum membantu anak mengatasi stres, meningkatkan kualitas tidur, membantu belajar, mengajarkan batasan dengan kata 'tidak', dan meningkatkan kedekatan emosional antara orang tua dan anak. Tidak hanya bagi anak, tantrum juga bisa menjadi momen refleksi diri bagi orang tua dan melatih kesabaran dalam mengasuh buah hati.
Menghilangkan Stres
Ketika seorang anak tantrum, itu adalah cara dia melepaskan tekanan dan stres yang ada dalam dirinya. Anak-anak menangis keras, berteriak, dan mungkin saja berguling-guling. Memberikan kesempatan bagi anak untuk merilis perasaan negatifnya akan membantu tubuhnya melepaskan hormon stres atau kortisol yang terkandung dalam air mata. Setelah selesai menangis, anak akan merasa lebih lega dan tenang.
Menurut Deborah MacNamara, Ph.D., seorang pendidik orang tua, "Menangis bukanlah rasa sakit, tetapi proses menjadi tidak luka."
Meningkatkan Kualitas Tidur
Seringkali, anak yang terbangun dari tidurnya dan mulai tantrum sebenarnya sedang berusaha mengeluarkan emosi terpendam atau perasaan negatifnya. Di sinilah penting bagi orang tua untuk memberikan kesempatan pada anak untuk melepaskan perasaannya hingga tenang, kemudian memberikan dukungan emosional agar anak dapat tidur lebih lelap setelahnya.