Tampang

Tarik Nafas, Buang Nafas, Ulangi: Manfaat Mengatur Nafas

18 Jul 2017 11:27 wib. 11.310
0 0
Tarik Nafas, Buang Nafas, Ulangi: Manfaat Mengatur Nafas

Ketika Anda mengambil napas yang lambat dan stabil, otak Anda mendapat pesan bahwa semuanya baik-baik dan mengaktifkan respons parasimpatis, kata Dr. Brown. Saat Anda mengambil napas cepat dangkal atau menahan napas, respons simpatik diaktifkan. "Jika Anda bernapas dengan benar, pikiran Anda akan tenang," kata Dr. Patricia Gerbarg, asisten profesor klinis psikiatri di New York Medical College dan rekan penulis Dr. Brown.

Dr. Chris Streeter, seorang profesor psikiatri dan neurologi di Universitas Boston, baru-baru ini menyelesaikan sebuah studi kecil di mana dia mengukur efek yoga harian dan menghirup orang-orang dengan diagnosis gangguan depresi mayor.

Setelah 12 minggu yoga setiap hari dan napas yang koheren, gejala depresi subjek secara signifikan menurun dan kadar asam gamma-aminobutyric mereka, zat kimia otak yang memiliki efek menenangkan dan anti-kecemasan, telah meningkat. Penelitian ini dipresentasikan pada bulan Mei di Kongres Internasional tentang Pengobatan dan Kesehatan Integratif di Las Vegas. Sementara penelitiannya kecil dan tidak memiliki kelompok kontrol, Dr. Streeter dan rekan-rekannya merencanakan percobaan terkontrol secara acak untuk menguji lebih lanjut intervensi tersebut.

"Penemuan ini menggairahkan," katanya. "Mereka menunjukkan bahwa intervensi perilaku dapat memiliki efek yang sama besarnya dengan antidepresan."

Pengaturan nafas juga dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh. Periset di Medical University of South Carolina membagi kelompok yang terdiri dari 20 orang dewasa sehat menjadi dua kelompok. Satu kelompok diinstruksikan untuk melakukan dua rangkaian latihan pernapasan selama 10 menit, sementara kelompok lainnya diberi tahu untuk membaca teks pilihan mereka selama 20 menit. Air liur subyek diuji pada berbagai interval selama latihan. Para periset menemukan bahwa air liur kelompok latihan pernapasan secara signifikan menurunkan kadar tiga sitokin yang terkait dengan pembengkakan dan stres. Temuan ini dipublikasikan di jurnal BMC Complementary and Alternative Medicine pada bulan Agustus.

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Rujak Mie Camilan Enak Dari Palembang
0 Suka, 0 Komentar, 18 Jul 2017

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.