Tampang

Kraken: Monster Laut yang Meneror Para Pelaut

18 Jun 2024 08:10 wib. 33
0 0
ilustrasi Kraken
Sumber foto: Pinterest

Legenda tentang Kraken, monster laut raksasa, telah menghantui para pelaut selama berabad-abad. Menjadi salah satu legenda laut yang paling menakutkan, kisah-kisah Kraken telah berkembang luas di budaya populer dan sastra sejak zaman dahulu. Dikatakan sebagai makhluk lautan yang mampu menenggelamkan kapal-kapal dan menelan hidup-hidup orang yang malang, Keberadaan Kraken bikin Pelaut harus waspada.

Kraken diceritakan sebagai monster laut raksasa yang hidup di laut terdalam dan hanya muncul di saat-saat tertentu untuk meneror kapal-kapal serta awaknya. Kegigihan para pelaut untuk mengarungi lautan membawa mereka ke berbagai belahan dunia yang belum terjamah oleh peradaban modern. Salah satu kontemporer literatur yang nyatakan mengenai Kraken ada dalam karya John Pontus Forsskohl, yaitu Natural History of the Kraken(1835).

Meskipun pada awalnya Kraken dianggap sebagai mitos semata, banyak laporan kejadian aneh yang tidak dapat dijelaskan oleh ilmu pengetahuan yang pernah terjadi di laut lepas. Mulai dari kehilangan kapal tanpa jejak hingga seringnya terlihat tarikan-tarikan ganjil di perairan tertentu, kesaksian para pelaut tentang keberadaan Kraken semakin meyakinkan keberadaan makhluk misterius ini.

Seiring dengan perkembangan teknologi dan penjelajahan lautan yang semakin mendalam, para ilmuwan juga semakin tertarik untuk mendalami mitos tentang Kraken ini. Beberapa ahli biologi merasa yakin bahwa legenda Kraken bisa saja berakar dari keberadaan hewan laut raksasa yang masih belum teridentifikasi. Meskipun begitu, hingga hari ini belum ada bukti pasti yang menegaskan keberadaan Kraken. Namun demikian, legenda tentang Monster Laut Kraken terus menjadi cerita menarik yang terus diperbincangkan oleh para ilmuwan dan penjelajah lautan.

<12>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Anda Setuju dengan TAPERA? Semua Pekerja di Indonesia, Gajinya dipotong 3%