Diet ekstrem menjadi salah satu tren populer di kalangan masyarakat modern. Banyak orang yang terobsesi untuk menurunkan berat badan dengan cara yang cepat dan instan, sehingga memilih menjalani berbagai bentuk diet yang sangat membatasi asupan makanan. Namun, penting untuk diketahui bahwa diet ekstrem tidak dianjurkan, baik dari segi kesehatan fisik maupun mental.
Pertama-tama, diet ekstrem cenderung membuat seseorang mengalami kekurangan nutrisi. Ketika menjalani program diet yang sangat ketat, biasanya asupan kalori dan berbagai zat gizi lain seperti vitamin, mineral, serta serat menjadi sangat minim. Hal ini terutama terjadi pada diet yang hanya mengandalkan satu jenis makanan atau menghilangkan kelompok makanan tertentu tanpa penggantian yang tepat. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan dalam jangka panjang, seperti penurunan fungsi sistem imun, gangguan metabolisme, serta masalah kesehatan tulang dan otot.
Selain itu, diet ekstrem sering kali melibatkan pengurangan kalori yang sangat drastis, yang dapat berakibat negatif pada metabolisme tubuh. Ketika tubuh tidak mendapatkan cukup kalori untuk berfungsi, ia akan beradaptasi dengan memperlambat laju metabolisme. Akibatnya, ketika seseorang kembali ke pola makan normal, berat badan dapat dengan cepat naik kembali, bahkan sering kali lebih banyak daripada berat badan awalnya. Fenomena ini, yang dikenal sebagai "yo-yo dieting", dapat mengganggu keseimbangan hormon dan menyebabkan ketidakteraturan metabolisme jangka panjang.