Diet ekstrem juga dapat memiliki dampak buruk pada kesehatan mental. Banyak orang yang menjalani diet ketat menjadi terobsesi dengan angka pada timbangan atau asupan kalori harian. Kecemasan terkait makanan dapat meningkat, dan beberapa individu mungkin mengalami gejala depresi atau gangguan makan akibat tekanan untuk mendapatkan hasil yang cepat. Memiliki pola pikir yang fokus pada pembatasan dan diet yang tidak sehat dapat menciptakan hubungan yang buruk dengan makanan dan memperparah masalah citra tubuh.
Selanjutnya, walaupun diet ekstrem dapat memberikan hasil yang cepat dalam penurunan berat badan, efektivitasnya sering kali hanya bersifat sementara. Ketika orang kembali ke kebiasaan makan yang lebih normal, bobot yang hilang akan kembali dalam waktu yang singkat. Selain itu, dengan tidak memperhatikan pola makan yang sehat dan seimbang, individu mungkin kehilangan peluang untuk mengembangkan kebiasaan makanan yang lebih baik yang dapat membantu menjaga berat badan dalam jangka panjang.
Satu lagi alasan mengapa diet ekstrem tidak dianjurkan adalah potensi risiko kesehatan yang serius. Diet yang sangat ketat dapat menyebabkan munculnya berbagai masalah kesehatan, seperti penyakit jantung, gangguan ginjal, dan bahkan gangguan metabolik. Selain itu, beberapa bentuk diet ekstrem juga dapat meningkatkan risiko terjadinya batu empedu, terutama akibat penurunan berat badan yang cepat. Ini menunjukkan bahwa konsekuensi dari diet ekstrem bisa jadi jauh lebih berbahaya daripada manfaat pendek yang mungkin didapat.