Tampang

Efek Mengonsumsi Kol Goreng bagi Kesehatan yang Jarang Diketahui, Kesehatan Keluarga

27 Mei 2024 18:38 wib. 95
0 0
Manfaat Kol Goreng Bagi Tubuh
Sumber foto: Google

Kol goreng, atau lebih dikenal sebagai gorengan kol, merupakan camilan populer di banyak negara, termasuk Indonesia. Rasanya yang renyah dan gurih membuat kol goreng menjadi favorit banyak orang. Namun, tahukah Anda bahwa konsumsi kol goreng secara berlebihan dapat berdampak buruk bagi kesehatan? Artikel ini akan membahas efek mengonsumsi kol goreng bagi kesehatan yang jarang diketahui orang, serta cara menjaga kesehatan keluarga terkait konsumsi makanan ini.

Kol goreng seringkali dianggap sebagai camilan ringan yang tidak begitu berbahaya. Namun, kenyataannya, makanan ini mengandung banyak lemak jenuh dan kalori tinggi akibat proses penggorengannya. Ketika minyak digunakan untuk menggoreng kol, kandungan lemaknya akan meningkat secara signifikan. Konsumsi lemak jenuh yang berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, kolestrol tinggi, dan obesitas.

Selain itu, proses penggorengan pada kol juga dapat menghasilkan senyawa yang berpotensi menjadi karsinogenik, yaitu senyawa penyebab kanker. Senyawa tersebut disebut dengan acrylamide, yang dapat terbentuk saat makanan yang mengandung karbohidrat dipanaskan pada suhu tinggi. Acrylamide telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker pada manusia, terutama kanker pada saluran pencernaan.

Jarang diketahui orang, konsumsi kol goreng juga dapat berdampak negatif pada kesehatan anak-anak. Anak-anak cenderung lebih rentan terhadap makanan yang tinggi lemak dan kalori, karena tubuh mereka belum sepenuhnya mampu mengatur metabolisme lemak. Jika dikonsumsi secara berlebihan, kol goreng dapat menyebabkan obesitas pada anak-anak, yang berpotensi memicu masalah kesehatan jangka panjang, seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.

<12>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Anda Setuju dengan TAPERA? Semua Pekerja di Indonesia, Gajinya dipotong 3%