Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO, menggarisbawahi pentingnya perhatian dunia terhadap situasi ini. "Data laporan ini memberikan harapan, tetapi juga memperlihatkan realita pahit: di banyak tempat di dunia, kehamilan tetap menjadi kondisi yang sangat berbahaya, padahal solusi untuk menyelamatkan nyawa sudah ada di tangan kita," katanya.
Melalui laporan ini, PBB berharap negara-negara dunia segera mengambil langkah konkret, mengembalikan komitmen terhadap bantuan kesehatan global, serta memperkuat sistem layanan kesehatan dasar. Jika tidak, dunia berisiko kehilangan semua pencapaian besar yang telah diraih dalam dua dekade terakhir dalam upaya menurunkan angka kematian ibu.
Penting untuk diingat, kematian seorang ibu bukan hanya tragedi pribadi bagi keluarga yang ditinggalkan, tetapi juga bencana bagi komunitas luas. Setiap kematian ibu membawa dampak jangka panjang terhadap generasi berikutnya, memperdalam siklus kemiskinan, memperburuk ketidaksetaraan, dan melemahkan ketahanan sosial-ekonomi suatu negara.
Melindungi ibu hamil dan perempuan melahirkan adalah tugas kemanusiaan global yang tidak boleh diabaikan — dan saat ini, dunia berada di persimpangan jalan yang menentukan.