Tampang.com | Kamu mungkin pernah mendengar orang mengatakan bahwa demam bisa cepat turun lewat berkeringat. Karenanya, beberapa orang memilih memakai jaket tebal atau menyelimuti tubuh dengan harapan suhu tubuh kembali normal. Tapi, apakah benar berkeringat efektif untuk menurunkan demam? Mari kita bahas lebih jauh tentang mitos dan fakta ini.
Tubuh manusia memiliki sistem pengatur suhu alami yang dikendalikan oleh hipotalamus Saraf Autoonom di otak. Saat demam, tubuh menaikkan suhu sebagai respons terhadap infeksi bakteri atau virus. Proses ini membantu memperkuat mekanisme imun tubuh dalam melawan patogen yang masuk.
Berkeringat sendiri merupakan salah satu cara tubuh untuk menjaga suhu agar tetap stabil. Tetesan keringat yang keluar melalui pori-pori kulit menarik panas tubuh saat menguap, sehingga memberikan efek pendinginan. Namun, penting untuk dipahami bahwa berkeringat lebih banyak belum tentu menurunkan demam.
- Mitos dan Fakta, Berkeringat dan Demam
Mitos: Menggunakan pakaian tebal atau selimut akan membuatmu berkeringat dan menurunkan suhu tubuh.
Fakta: Memakai pakaian tebal hanya membuat tubuh kehilangan cairan lebih cepat tanpa benar-benar menurunkan suhu tubuh. Sebaliknya, ini bisa menyebabkan dehidrasi, yang memperburuk kondisi tubuh saat demam.