Selain itu, ada juga kasus di mana ayah memilih untuk tidak terlibat dalam kehidupan anak pasca-perceraian, meninggalkan anak dengan perasaan ditolak dan diabaikan. Kondisi ini sangat merusak psikologis anak, menciptakan perasaan tidak berharga dan ketidakpercayaan terhadap figur otoritas.
Solusi dan Harapan di Masa Depan
Meskipun fatherless wound adalah masalah yang nyata dan kompleks, ada solusi yang bisa diupayakan. Kesadaran adalah langkah pertama. Masyarakat perlu mulai mengakui pentingnya kehadiran ayah secara emosional, bukan hanya fisik. Penting untuk membuang stigma bahwa laki-laki tidak boleh menunjukkan emosi. Ayah harus didorong untuk berinteraksi secara aktif dengan anak-anak mereka, dari hal-hal sederhana seperti mendongeng, bermain, hingga mendengarkan keluh kesah.
Edukasi tentang peran ayah yang lebih holistik juga sangat penting. Ayah harus diberi pemahaman bahwa kehadiran mereka bukan hanya soal materi, tapi juga tentang memberikan bimbingan moral, dukungan emosional, dan rasa aman.