Pemerintah Indonesia tengah mematangkan data dan skema penerima bantuan sosial (bansos), terutama bagi kelas menengah yang terdampak kenaikan PPN 12% di tahun 2025. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk memastikan bahwa bansos disalurkan kepada yang membutuhkan dan tepat sasaran. Menteri Sosial Saefullah Yusuf mengungkapkan bahwa pihaknya sedang menyiapkan data yang akurat guna memperbarui skema penerima bansos sesuai dengan kebijakan pemerintah terkait kenaikan PPN.
Menurut Menteri Saefullah Yusuf, kenaikan PPN 12% telah berdampak langsung terhadap sejumlah kalangan, terutama kelas menengah. Oleh karena itu, pemerintah melalui Kementerian Sosial terus berupaya untuk menyesuaikan skema bansos agar mampu memberikan bantuan yang dibutuhkan oleh kelompok masyarakat ini. Dalam proses penyusunan skema baru tersebut, data yang akurat dan terperinci menjadi hal yang sangat penting guna memastikan bahwa penerima bansos benar-benar memenuhi kriteria yang ditetapkan.
Peningkatan kelas menengah menjadi salah satu fokus dalam matangnya skema bansos tersebut. Kenaikan PPN 12% selain berdampak pada kehidupan sehari-hari, juga mempengaruhi daya beli dan kesejahteraan keluarga. Oleh karena itu, pengidentifikasian kelompok masyarakat yang tepat menjadi hal yang sangat penting dalam mendesain skema bansos yang efektif. Menteri Saefullah Yusuf menegaskan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait untuk memperoleh data yang akurat guna memetakan kelompok masyarakat yang terdampak kenaikan PPN.