Tampang

Gelombang Rp 130 Triliun: Bank Rakyat Indonesia (BRI) Perkuat KUR‑FLPP untuk UMKM & Perumahan, Dorong Program Makan Bergizi Gratis

30 Okt 2025 17:29 wib. 187
0 0
Bank Rakyat Indonesia (BRI)
Sumber foto: Google

Data menurut segmen dan provinsi (ringkasan)

  • KUR: Dominasi sektor produksi pertanian, perikanan, perdagangan, industri pengolahan, dan jasa. Porsi sektor produksi mencapai 64,31% dari total KUR disalurkan oleh BRI, dengan sektor pertanian menyumbang Rp58,37triliun atau 44,83%. Antara News Jawa Timur+1

  • FLPP: BRI menargetkan penyaluran KPR subsidi melalui skema FLPP sebanyak 17.701 unit dengan plafon Rp2,92triliun untuk tahun 2025. Antara News

  • Realisasi FLPP hingga Agustus 2025: Rp14,21triliun untuk 103.807 debitur. Antara News

  • Data provinsi: Misalnya di SumatraSelatan, usaha katering yang mendapat dukungan sebagai mitra MBG berada di Kabupaten OganIlir. Kesatu

Analisis dan catatan penting
Dengan realisasi KURRp130,2triliun, BRI menunjukkan akselerasi pembiayaan yang kuat terhadap UMKM dan sektor produktif. Hal ini penting karena UMKM dan sektor produksi menjadi motor utama pemulihan ekonomi pascapandemi serta mendukung ketahanan pangan nasional.
Pada sisi perumahan, meski nilai FLPP masih dalam tahap penetrasi (plafon beberapa triliun), pertumbuhan unit dan nilai menunjukkan bahwa akses rumah layak bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) makin terbuka.
Penggabungan skema pembiayaan (UMKM + perumahan + pangan bergizi) mencerminkan pendekatan inklusif: bukan hanya investasi finansial, tetapi juga sosial dan kualitas hidup.

Tantangan dan rekomendasi

  • Meskipun penyaluran KUR telah sangat besar, hingga 74,4% target, masih ada ruang penyaluran sisa yang belum terserap. Efisiensi penyaluran dan monitoring dampak perlu terus diperkuat.

  • Kualitas data per provinsi dan segmen usaha perlu diperjelas agar kebijakan lebih tepat sasaran misalnya penetrasi di daerahtertinggal, UMKM perempuan, usaha pangan lokal.

  • Peningkatan kualitas rumah subsidi dan integrasi dengan infrastruktur sosial (transportasi, air, sanitasi) menjadi penting agar aspek “layak huni” benarbenar terpenuhi.

  • Pada program pangan bergizi, mempertahankan kualitas, pengawasan rantai pasok, dan keterlibatan UMKM lokal secara luas menjadi kunci keberlanjutan.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Setujukah Anda Pemerintah Tidak Menetapkan Bencana Sumatera menjadi Bencana Nasional?