Tampang

David Ricardo: Teori Perdagangan Internasional

27 Jun 2024 16:11 wib. 24
0 0
David Ricardo
Sumber foto: Pinterest

David Ricardo dikenal sebagai salah satu tokoh ekonomi klasik yang memberikan kontribusi besar dalam teori perdagangan internasional. Lahir pada 1772 di London, Inggris, Ricardo memiliki kecakapan dalam bidang ekonomi dan pernah menjadi anggota Parlemen Inggris. Salah satu kontribusi terbesarnya adalah teori perdagangan komparatif, yang menjadi dasar bagi pemahaman tentang manfaat perdagangan internasional.

Salah satu konsep utama dalam teori perdagangan internasional David Ricardo adalah keunggulan komparatif. Menurut teorinya, setiap negara memiliki keunggulan dalam memproduksi suatu barang atau jasa tertentu berdasarkan pada perbedaan produktivitas relatif antar negara. Ricardo mengilustrasikan konsep ini melalui Contoh Kasus Jagung dan Tekstil. Misalkan Inggris memiliki produktivitas yang lebih tinggi dalam produksi tekstil daripada jagung, sementara Portugal memiliki produktivitas yang lebih tinggi dalam produksi jagung daripada tekstil. Dalam hal ini, meskipun Inggris mampu memproduksi keduanya, namun memfokuskan pada produksi tekstil dan memperoleh jagung dari Portugal akan menguntungkan kedua negara, dengan demikian tercipta spesialisasi yang memberikan keunggulan komparatif masing-masing negara.

Dari Teori Keunggulan Komparatif David Ricardo, ada beberapa implikasi penting dalam konteks perdagangan internasional. Pertama, perdagangan internasional memberikan kesempatan untuk memanfaatkan keunggulan komparatif secara efisien, yang dapat meningkatkan produksi dan konsumsi di kedua negara. Kedua, perdagangan internasional juga memungkinkan adanya diversifikasi sumber daya dan risiko, yang kemudian dapat mendorong inovasi dan pertumbuhan ekonomi. Ketiga, perdagangan internasional dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penciptaan lapangan pekerjaan dan akses terhadap barang dan jasa yang lebih beragam.

Namun, Teori Perdagangan Internasional David Ricardo juga menghadapi beberapa kritik dan tantangan. Salah satunya adalah anggapan bahwa teori ini minimalis dalam mengakomodasi variasi faktor produksi seperti tenaga kerja yang tidak sempurna dan mobilitas modal yang terbatas. Selain itu, teori ini juga tidak menyinggung dampak distribusi pendapatan di dalam negeri yang dapat terjadi akibat perdagangan internasional.

<12>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Anda Setuju dengan TAPERA? Semua Pekerja di Indonesia, Gajinya dipotong 3%