Seiring dengan penerapan slogan ‘Tidak Dipilah Tidak Diangkut’, Pemkot Bandung juga mengingatkan masyarakat untuk mematuhi aturan-aturan terkait dengan pengelolaan sampah. Hal ini termasuk dalam hal penggunaan tiga kotak sampah yang berbeda untuk memisahkan sampah organik, non-organik, dan bahan berbahaya. Dengan demikian, diharapkan masyarakat dapat lebih disiplin dalam memilah sampah yang dihasilkan sehingga memudahkan proses pengelolaan sampah oleh pihak terkait.
Dampak dari penerapan langkah ini juga terlihat dalam pengurangan ritase pengiriman sampah ke TPA Sarimukti. Sebelumnya, ritase pengiriman sampah mencapai 172 rit per hari, namun dengan penerapan slogan ‘Tidak Dipilah Tidak Diangkut’, ritase tersebut berhasil dikurangi menjadi 140 rit per hari. Hal ini menunjukkan adanya penurunan jumlah sampah yang dibuang ke TPA, dan tentu saja merupakan kabar baik dalam upaya mengurangi beban TPA yang hampir overload.
Meskipun langkah ini diambil sebagai upaya mendesak dalam mengatasi masalah sampah, Pemkot Bandung juga berharap dukungan penuh dari masyarakat. Masyarakat diharapkan dapat memahami pentingnya memilah sampah dan mematuhi aturan-aturan terkait pengelolaan sampah. Selain itu, Pemkot Bandung juga terus melakukan sosialisasi dan edukasi terkait pengelolaan sampah kepada masyarakat agar kesadaran akan pentingnya memilah sampah dapat menjadi budaya yang diterapkan secara luas.