Tampang

E-Meterai Pada Seleksi CPNS Tampak Sekali Yang Dipentingkan Adalah pemasukan Negara

10 Sep 2024 13:20 wib. 281
0 0
E-Meterai Pada Seleksi CPNS Tampak Sekali Yang Dipentingkan Adalah pemasukan Negara
Sumber foto: Google

Lebih dari 3,2 juta orang sudah mendaftarkan diri menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS), per Sabtu (07/09). Namun dari jumlah itu, kurang dari setengahnya yang telah menuntaskan prosedur pendaftaran.

Portal pembelian meterai elektronik milik Perum Peruri yang sempat tidak bisa diakses selama beberapa hari dalam pekan ini menjadi salah satu persoalan terbesar bagi para pendaftar. Banyak dari mereka urung memasukkan lamaran karena tak bisa memenuhi kewajiban membubuhkan meterai elektronik pada surat lamaran dan surat pernyataan data diri.

Persoalan ini memunculkan kecaman terhadap Perum Peruri yang dinilai tidak mampu menjual meterai elektronik. Di media sosial, warganet juga membandingkan layanan pemerintah dengan pendapatan negara dari penjualan meterai kepada jutaan pendaftar CPNS.

Pemerintah memproyeksikan pendapatan belasan hingga puluhan triliun rupiah dari penjualan meterai elektronik, sejak diluncurkan pada 2021. Bagaimana pengalaman yang dialami para CPNS? Dan bagaimana pemerintah meraup keuntungan dari meterai elektronik yang menentukan kekuatan hukum sebuah dokumen?

Sudah bayar tapi tak dapat meterai, Para pendaftar CPNS membagikan pengalaman mereka menghadapi persoalan meterai elektronik di X nama baru Twitter. Sebagian dari mereka menyertakan pula bukti visual persoalan tersebut.

”Yang benar saja, tolong lah sudah tengah malam masa masih begini? Masa gagal beli e-meterai sementara saya sudah scan barcode?”

Ungkapan di atas adalah salah satu pernyataan seorang CPNS di X. Si pemilik akun itu mengunggah tangkapan layar seraya mengeklaim bahwa dia telah membayar lima meterai elektronik seharga Rp62.500.

Alih-alih mendapatkan meterai yang dia beli, si pemilik akun menyebut situs itu justru memunculkan jendela notifikasi yang menyatakan “waktu pembayaran telah berakhir” dan “pembelian telah gagal”.

Seorang pengguna X lainnya mengeklaim dia juga gagal membeli meterai elektronik di situs milik Pos Indonesia dan Pospay.

“Bahkan saat aku coba membuat transaksi membeli satu keping e-meterai, e-meterai tidak tersedia,” tulisnya. “Aku sudah cek di aplikasi Pospay untuk personal juga, sayangnya error,” lanjutnya.

Pada tangkapan layar yang dia unggah, situs Pospay menyatakan “mohon maaf, e-meterai sedang tidak tersedia, silakan cek secara berkala untuk melihat ketersediaan e-meterai”.

Pada tangkapan layar lainnya tertulis, “500 internal server error.”

Persoalan bukan hanya dialami mereka yang hendak membeli, tapi juga yang telah mendapatkan meterai elektronik. Seorang warganet bingung, apakah dia telah berhasil membubuhkan meterai elektronik pada dokumen yang akan dia masukkan ke portal pendaftaran.

“Ini hitungannya lagi proses pembubuhan atau tidak ya? Soalnya waktu submit muncul tulisan gagal. Waktu refresh halaman, waiting gitu. Terus kuota e-meterai juga berkurang,” tulisnya.

Pada tangkapan layar yang dia unggah, muncul jendela notifikasi bertuliskan: “Kami informasikan bahwa saat ini sedang terjadi gangguan di sistem EMET & ESIGN PERURI yang berdampak pada aktivitas seputar penggunaan EMET dan ESIGN di Platform Meteraiku.”

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

sebuah pengakuan
0 Suka, 0 Komentar, 30 Mei 2017

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.