Para penumpang Dharma Kencana II yang dievakuasi tak banyak membawa barang. Hanya benda-benda kecil yang tak merepotkan.
Para ABK Kirana I memberi mereka sarung. Sebagian besar tas dan pakaian mereka tak terselamatkan dari kapal yang terbakar.
”Saat itu ada yang menangis. Semuanya campur aduk. Tapi, ada juga yang salat sebagai bentuk sujud kepada Sang Pencipta,” jelasnya.
Bibit mengingat hari jelang tengah hari saat satu per satu penumpang dievakuasi ke KM Kirana I. ”Semua dalam keadaan lemas dan mabuk laut,” katanya.