Asrofi akhirnya bisa bernapas lega setelah semua korban terevakuasi dan tak ada korban jiwa. Keberadaan 2 bayi, 4 anak-anak, dan beberapa lansia di antara para korban semakin meyakinkan Asrofi bahwa keputusannya tepat.
Ke-209 penumpang serta ABK Dharma Kencana I plus para penumpang dan ABK Kirana I akhirnya tiba di Pelabuhan Panglima Utar kemarin pagi (30/10). Penumpang Kirana I diturunkan lebih dahulu.
Setelah itu, penumpang kapal yang terbakar diturunkan dan langsung diarahkan ke terminal penumpang untuk didata dan mendapat perawatan medis.
Yang sakit langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Rakyat Kumai oleh tim medis dan petugas Dinas Kesehatan Kotawaringin Barat. Beberapa mendapat bantuan infus karena kondisinya sudah drop dan trauma. Mereka juga diberi pakaian ganti dan makanan.
Gede Mahartha, manajer usaha PT Dharma Lautan Utama yang menaungi kedua kapal, mengatakan bahwa 73 orang telah dipulangkan ke Pontianak. Mereka menggunakan dua bus yang berangkat pada pukul 11.30 kemarin. Sedangkan 25 orang berangkat menuju Semarang dengan pesawat yang terbang pukul 15.25 kemarin.
Suami istri, Tikno dan Imah, yang menaiki Dharma Kencana I bersama putri mereka, Zahra, yang baru berusia 3 tahun berterima kasih sekali kepada semua pihak yang membantu. Padahal, dia mengaku sempat pasrah. ”Anak saya terus menangis. Yang ada di pikiran saat itu menyelamatkan istri dan anak,” ujar Tikno.
Bibit juga tak kalah bersyukur karena telah lolos dari maut. Meski, horor di tengah laut itu meninggalkan luka di dua telapak tangan saat naik ke tongkang lewat sling (kabel tembaga). ”Saya tak akan melupakan luka ini,” ujarnya.