Terumbu karang merupakan salah satu keajaiban alam di bawah laut yang memikat banyak orang dengan keindahan dan keanekaragaman hayatinya. Tidak hanya sebagai rumah bagi beragam spesies laut, terumbu karang juga memiliki cara unik dalam berkembang biak. Proses reproduksi terumbu karang merupakan hal yang menakjubkan dan memiliki peran penting dalam menjaga keberlanjutan ekosistem laut. Mari kita telaah lebih dalam tentang bagaimana terumbu karang berkembang biak.
Proses reproduksi terumbu karang terjadi melalui dua cara utama, yaitu reproduksi secara seksual dan aseksual. Reproduksi seksual terjadi saat terumbu karang menghasilkan telur dan sperma. Telur yang terbuahi kemudian akan berkembang menjadi larva yang disebut planula. Setelah fase planula, larva ini akan menempel pada permukaan yang cocok dan tumbuh menjadi polip, bentuk dasar dari terumbu karang. Proses reproduksi seksual ini seringkali terjadi secara massal dan sinkronisasi di antara populasi terumbu karang.
Selain reproduksi seksual, terumbu karang juga dapat berkembang biak secara aseksual. Proses ini terjadi melalui perkembangan tunas, fragmentasi, atau pembentukan larva tanpa melalui proses pembuahan. Perkembangan tunas terjadi saat polip tereduksi menghasilkan tunas baru yang kemudian tumbuh menjadi individu baru. Fragmentasi terjadi ketika bagian dari terumbu karang patah atau terpotong dan kemudian tumbuh menjadi individu baru. Proses aseksual ini memungkinkan terumbu karang untuk berkembang biak dengan cepat dalam kondisi lingkungan yang cocok.