Tampang

Tesla Akan Meminta Pemegang Saham Untuk Mengembalikan Alokasi Saham Yang Dibatalkan Sebesar $56 Miliar untuk Elon Musk

19 Apr 2024 13:27 wib. 363
0 0
Pabrik Tesla

Tesla mengumumkan pada hari Rabu (17/4/2024) bahwa mereka akan meminta para pemegang saham untuk mengembalikan paket remunerasi CEO Elon Musk sebesar $56 miliar, yang sebelumnya dibatalkan oleh seorang hakim di Delaware setelah memutuskan bahwa kesepakatan remunerasi dengan nilai tertinggi di dunia ini "sangat cacat".

Perusahaan ini mengumumkan langkah ini dalam pengajuan proxy awal pada hari Rabu, hanya beberapa hari setelah perusahaan memberi tahu karyawan bahwa mereka akan melakukan pemotongan staf sebesar 10%.

Tesla mengatakan keputusan pengadilan menimbulkan "masalah mendasar bagi perusahaan". Sebagai hasilnya, Tesla juga berencana untuk meminta para pemegang saham untuk membiarkan perusahaan memindahkan negara inkorporasinya dari Delaware ke Texas, sesuatu yang sebelumnya diancamkan oleh Musk setelah putusan pengadilan yang tidak menguntungkan.

Langkah Tesla untuk meminta pemegang saham kembali mengalokasikan paket remunerasi untuk Musk ini merupakan langkah yang tidak biasa dan kontroversial. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana pemegang saham akan menanggapi permintaan ini, terutama setelah putusan pengadilan yang membantah paket remunerasi tersebut.

Pakar hukum korporat memperdebatkan kebijakan Tesla dalam mewujudkan kembali dana sebesar $56 miliar untuk Musk, terutama setelah keputusan pengadilan dengan pemikiran bahwa kesepakatan remunerasi tersebut "sangat cacat'. Hal ini juga memunculkan pertanyaan tentang proses pengambilan keputusan di dalam perusahaan dan bagaimana hal ini akan mempengaruhi persepsi terhadap manajemen Tesla di masa depan.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

T-Pod, Truk Berbasis Swakemudi
0 Suka, 0 Komentar, 9 Jul 2017

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.