Tampang

China Bangun Kereta Cepat Bawah Laut Terpanjang di Dunia

21 Apr 2024 08:08 wib. 52
0 0
China Bangun Kereta Cepat Bawah Laut Terpanjang di Dunia
Sumber foto: Google

Provinsi Zhejiang di China saat ini sedang membangun terowongan bawah laut untuk jaringan kereta api cepat yang diklaim sebagai terowongan bawah laut terpanjang di dunia. Terowongan ini merupakan bagian dari proyek kereta cepat Ningbo-Zhoushan yang membentang di bawah laut dan di atas permukaan. Proyek ambisius ini diharapkan dapat mempercepat konektivitas antara Ningbo dan Zhoushan, meningkatkan mobilitas penduduk, serta mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.

Terowongan kereta api cepat bawah laut ini, yang saat ini tengah dalam tahap pembangunan, menjadi proyek mega yang mencakup konstruksi terowongan bawah laut sepanjang 16,2 kilometer. Seperti yang diwartakan, terowongan ini akan menjadi yang terpanjang di dunia, mengalahkan terowongan bawah laut Seikan di Jepang yang saat ini memegang rekor sebagai terowongan bawah laut terpanjang.

Proyek ini tidak hanya penting dalam memperkuat konektivitas antara Ningbo dan Zhoushan, tetapi juga memiliki dampak yang jauh lebih luas. Dengan adanya terowongan bawah laut ini, diharapkan akan mendorong persaingan ekonomi di wilayah tersebut. Hal ini akan memberikan manfaat bagi sektor-sektor industri, perdagangan, dan pariwisata, serta dapat membuka peluang bagi investor untuk memperluas bisnis mereka.

Pada masa pembangunan ini, pihak yang terlibat dalam proyek kereta cepat Ningbo-Zhoushan sedang berupaya keras untuk menyelesaikan proyek ini tepat waktu. Targetnya, terowongan bawah laut ini diharapkan dapat diresmikan dan beroperasi pada tahun 2028. Namun, tentu saja, proyek ini juga dihadapkan pada berbagai tantangan teknis dan logistik yang tidak mudah, mengingat kompleksitas konstruksi di bawah laut.

<12>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

aksi bela islam 55
0 Suka, 0 Komentar, 6 Mei 2017

POLLING

Apakah Aturan Pemilu Perlu Direvisi?