Tampang

Tuan Guru yang Pemaaf dan Sakitnya Jadi Pribumi

22 Apr 2017 21:18 wib. 9.142
0 0
jansen sitidaon

Dengan fakta ini, menjadi pertanyaan bagi kita, bagaimana sesungguhnya rasa Nasionalisme kedua orang ini, dan juga banyak warga keturunan lain diluar sana? Jangan-jangan sudut pandang mereka melihat Indonesia ini, sama dengan Steven dan Seokanto Tanoto diatas. Walaupun WNI tapi tidak merasa Indonesia. 

Khusus terkait pernyataan Soekanto Tanoto diatas. Agar tidak menjadi polemik. Karena dalam satu kesempatan dia pernah membantah mengatakan kalimat tersebut. Saya kutifkan saja pernyataan aslinya dari televisi CCTV2 dalam versi bahasa Inggrisnya. Yang kemudian nanti akan saya terjemahkan: 

".... I was born, raised in Indonesia. And I studied, married and started my business there. As a result I always take Indonesia as my adoptive father in a dwelling county. But when i come back to china, I feel I have returned to the arms of my (mother) parents to our motherland. Because all of us are Chinese, blood is thicker than water. So I have always been considering China as my natural father.."

Terjemahan ucapan diatas versi saya: 
".. Saya lahir, dibesarkan di Indonesia. Dan saya belajar, menikah dan memulai bisnis saya di sana. Akibatnya saya selalu mengambil (pen: menempatkan) Indonesia sebagai ayah angkat saya. Tapi ketika saya datang kembali ke china, saya merasa saya telah kembali ke pelukan (ibu) saya, orang tua untuk tanah air kita. Karena kita semua adalah Cina, darah lebih kental daripada air. Jadi saya selalu mempertimbangkan Cina sebagai ayah alami (pen: kandung) saya.. "

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Tempe Mendoan
0 Suka, 0 Komentar, 24 Apr 2024
15 Cara Mengatasi Asam Lambung
0 Suka, 0 Komentar, 27 Mar 2018

POLLING

Apakah Aturan Pemilu Perlu Direvisi?