Tampang

Sariawan di Vagina: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

2 Apr 2024 08:41 wib. 289
0 0
Ilustrasi Sariawan Vagina

Sariawan (seriawan dalam KBBI) adalah penyakit yang umum terjadi pada gusi, bibir bagian dalam, langit-langit mulut, atau lidah. Namun, ternyata kondisi ini juga bisa terjadi pada bagian vagina, yang dikenal sebagai sariawan di vagina. Sariawan di vagina merujuk pada lesi pada vulva atau bagian terluar dari kelamin perempuan. Penyebabnya bisa bermacam-macam, dan gejalanya dapat menimbulkan ketidaknyamanan yang signifikan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui pemicu, gejala, dan cara mengatasinya.

Penyebab Sariawan di Vagina

Ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan sariawan di vagina. Infeksi Menular Seksual (IMS) seperti herpes, sifilis, dan klamidia, serta infeksi virus HIV menjadi penyebab paling sering. Selain itu, infeksi jamur, virus seperti cacar air, reaksi kulit terhadap produk tertentu, masalah autoimun, dan trauma seperti garukan juga dapat memicu sariawan di vagina. Semua kondisi ini, meskipun memiliki penyebab yang berbeda, tetap perlu segera ditangani karena dapat menyebabkan berbagai komplikasi.

Gejala Sariawan pada Vagina

Sariawan pada vagina atau kerap disebut ulkus vulva mungkin pada awalnya tampak seperti benjolan atau ruam. Namun, selain itu, gejala lainnya juga dapat muncul, seperti rasa sakit atau ketidaknyamanan, rasa gatal, keluarnya cairan yang tidak biasa, kesulitan buang air kecil, pembesaran kelenjar getah bening, dan demam. Meskipun demikian, lesi pada vulva juga bisa tidak menunjukkan gejala tambahan selain rasa tidak nyaman.

Cara Mengatasi Sariawan di Vagina

Karena sariawan di vagina bisa disebabkan oleh berbagai faktor, pengobatannya pun akan berbeda-beda tergantung pada penyebabnya. Jika lesi di vulva hanya disebabkan oleh iritasi, penting untuk mengevaluasi jenis pakaian dalam yang dikenakan. Pastikan pakaian dalam yang dipakai tidak terlalu ketat dan dapat menyerap keringat dengan baik. Namun, jika penyebabnya adalah infeksi jamur atau IMS, konsultasikan dengan dokter agar dapat diberikan pengobatan yang tepat.

<12>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Aturan Pemilu Perlu Direvisi?