Masyarakat Indonesia pasca-tragedi Cikini mulai mengembangkan kesadaran politik yang lebih dalam. Masyarakat yang dulunya cenderung pasif, kini mulai lebih aktif bersuara dalam menanggapi kebijakan pemerintah. Hal ini mengarah pada berbagai inisiatif dan gerakan sosial, meskipun sering kali menghadapi ancaman dari pihak-pihak yang tidak setuju.
Tragedi Cikini pada tahun 1957 merupakan titik balik dalam sejarah Indonesia, yang menunjukkan betapa kompleksnya dinamika politik dan sosial yang melibatkan penguasa, masyarakat, dan berbagai ideologi yang saling berbenturan. Dengan meledaknya bom tepat di hari ulang tahun Presiden Soekarno, peristiwa ini tetap tumbuh dalam ingatan sebagai sebuah pengingat akan pentingnya stabilitas dan perdamaian dalam kehidupan bernegara.