Melalui kepergiannya, Basuki Hadimuljono juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada awak media yang selama ini telah membantu menyebarkan informasi mengenai pembangunan infrastruktur di Indonesia, sehingga masyarakat dapat turut mengawasi dan mendukung proses pembangunan tersebut.
Acara perpisahan Menteri Basuki Hadimuljono di Kementerian PUPR menandai akhir dari masa kepemimpinannya di lembaga tersebut. Namun, jejaknya dalam membangun infrastruktur yang berkualitas dan berdampak positif bagi masyarakat akan tetap dikenang. Kepergian beliau menjadi momen untuk merefleksikan dedikasi serta semangatnya yang telah memberikan inspirasi bagi banyak orang.
Basuki sendiri telah menduduki posisi sebagai Menteri PUPR selama 10 tahun. Sebelum menjadi menteri dia sudah menjadi insan PUPR, selama 35 tahun. Sehingga total dia bekerja di Kementerian PUPR 45 tahun atau lebih dari separuh umurnya.
Dengan terisaknya tangis Basuki Hadimuljono, pamitan dari kantor Kementerian PUPR tidak hanya menjadi akhir dari perjalanan beliau dalam lembaga tersebut, tetapi juga menjadi momentum yang mengingatkan bahwa kantor bukanlah sekadar tempat bekerja, melainkan rumah di mana setiap individu memiliki peran penting dalam mewujudkan visi negara. Semangat dan dedikasi yang ditinggalkan Basuki Hadimuljono diharapkan menjadi tauladan bagi para pemimpin dan tenaga kerja di Indonesia dalam membangun masa depan yang lebih baik.
Dengan pamitan yang penuh dengan haru, perpisahan tersebut menandakan bahwa kehadiran Basuki Hadimuljono tidak akan terlupakan begitu saja. Momen haru tersebut juga menjadi sebuah pengingat bahwa setiap tindakan dan dedikasi seseorang dalam menjalankan tugasnya akan selalu meninggalkan jejak yang tak terhapuskan.