Tampang

Politik Identitas: Menjual Agama demi Suara

20 Mei 2025 22:00 wib. 32
0 0
Ilustrasi Politik Identitas
Sumber foto: pinterest

Dalam beberapa tahun terakhir, politik identitas telah menjadi salah satu isu yang paling mendominasi dalam dinamika politik di Indonesia, terutama menjelang pemilihan presiden (pilpres). Politik identitas mengacu pada strategi politik yang memanfaatkan identitas kelompok tertentu—baik itu berdasarkan ras, agama, etnis, atau budaya—untuk meraih dukungan suara. Salah satu panggung utama dalam penggunaan politik identitas adalah agama.

Di Indonesia, yang dikenal sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, agama memainkan peranan penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Para calon pemimpin sering kali menyadari betapa pentingnya dukungan dari kelompok-kelompok berbasis agama demi meraih kursi kepemimpinan. Dalam konteks pilpres, agama bukan hanya menjadi bagian dari identitas pribadi, tetapi juga menjadi alat politik yang ampuh untuk menarik perhatian pemilih.

Berbagai survei menunjukkan bahwa pemilih di Indonesia cenderung mempertimbangkan faktor agama saat menentukan pilihan mereka di pilpres. Hal ini mendorong para kandidat untuk semakin mengedepankan simbol-simbol keagamaan serta berjanji untuk mengutamakan kepentingan umat. Misalnya, dengan merujuk pada ajaran agama dalam kampanye mereka, para calon presiden berharap dapat membangun koneksi emosional dengan pemilih, khususnya dari kalangan Muslim.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Makanan Utama Gajah di Alam Liar
0 Suka, 0 Komentar, 12 Apr 2024

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?