Kenaikan suhu yang mempengaruhi beberapa kota di Indonesia bukan bagian dari gelombang panas yang saat ini melanda sebagian besar wilayah Asia Tenggara, demikian kata Deputi Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Indonesia, Guswanto.
Dalam konferensi pers pada 3 Mei, Guswanto mengatakan bahwa meskipun kenaikan suhu di sejumlah kota di Indonesia telah konsisten selama lima hari terakhir, namun hal tersebut tidak bisa dikategorikan sebagai gelombang panas.
Menurut pakar tersebut, sebagian besar wilayah Asia Tenggara saat ini sedang dilanda gelombang panas yang telah melampaui rekor suhu dari Myanmar hingga Filipina dan memaksa jutaan anak untuk tinggal di rumah dari sekolah.
Otoritas Thailand telah mengeluarkan peringatan tentang "kondisi yang parah", sementara otoritas di Kamboja, Myanmar, Vietnam, India, dan Bangladesh semuanya memperkirakan suhu di atas 40 derajat Celsius, tambahnya.
Para pakar telah mengatakan bahwa perubahan iklim menyebabkan gelombang panas yang lebih sering terjadi, lebih intens, dan berlangsung lebih lama. Fenomena cuaca El Nino juga telah memainkan peran dalam membawa lebih banyak panas ke wilayah Asia tahun ini.